Latest News

Wisata Kalimantan Timur

Kamis, 17 Desember 2009 , Posted by Majid Hamidi Nanlohy at 02.04


Bentang sungai Mahakam di Kalimantan Timur adalah nuansa aktivitas sosial budaya masyarakat tepian sungai. Pemanfaatan sungai sebagai pendukung moda transportasi, sampai pemenuhan kebutuhan masyarakat adalah pemandangan alami di provinsi berjuluk Bumi Etam ini.

Bagian hulu sungai Mahakam melintasi Kabupaten Kutai Barat, sementara bagian hilirnya melintasi Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda, kerap dikatakan sebagai jantung kehidupan daerah yang dilaluinya. Beberapa wilayah di Kalimantan Timur hanya dapat dilalui dengan menggunakan transportasi su­ngai. Bahkan, transportasi sungai masih menjadi andalan bagi pengangkutan barang di sungai sepanjang 920 kilometer.

Misalnya di Samarinda, penduduk Ibu Kota Kalimantan Timur ini begitu kental dengan sungai Mahakam dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Sebut saja pelabuhan Samarinda, nelayan, ibu rumah tangga, sampai pembuat kapal tradisional, dapat mengisi catatan perjalanan wisata kita.

Sebagian besar daerah hulu Sungai Mahakam hanya dapat dijangkau dengan menggunakan ketinting atau perahu motor, juga taksi air (kapal) jarak jauh. Pelabuhan Mahakam Hulu, menjadi titik keberangkatan kapal motor jarak jauh menuju sejumlah daerah, antara lain Melak, Long Iram, dan Long Bagun yang dapat dicapai dalam waktu 1-2 hari.

Sepanjang tepian sungai, oleh peme­rintah setempat dimanfaatkan sebagai area publik yang menjadi tempat bersantai. Penataan sedemikian rupa, sehingga kenyamanan masyarakat tampak pada daerah sisi sungai Mahakam.

Menjelang matahari terbenam, kawasan tepian Mahakam akan semakin ramai dikunjungi masyarakat, karena suasana tampak begitu santai. Pedagang makanan dan minuman membuka lapak mereka, berikut dengan tempat duduknya. Makanan yang ditawarkan sebenarnya tidak terlalu banyak, namun karena suasana tepian Mahakam pada malam hari yang membuat suasana menjadi lain.

Tenggarong
Menginjakkan kaki di bumi Kaltim tidak lengkap rasanya jika tidak bertandang ke Tenggarong. Kota kecil di Kabupaten Kutai Kertanegara ini merupakan daerah yang kerap dikunjungi wisatawan domestik maupun asing. Pusat kota berada pada sepanjang tepian sungai Mahakam, de­ngan penataan letak bangunan yang mudah dilihat dari sungai.

Berjarak tempuh 1 jam perjalanan darat dari Samarinda, kita akan disambut Jembatan Kutai Kartanegara sebagai gerbang kota. Jembatan yang melintang di atas sungai Mahakam merupakan jembatan besar dengan panjang 700 meter. Keberadaannya jelas memudahkan jalur transportasi antar kecamatan maupun kabupaten di wilayah itu. Bahkan kini, pengembangannya tidak hanya berfungsi sebagai jalur transportasi, tapi juga sarana rekreasi pada area sekitar jembatan, seperti taman tempat bersantai dan papan panjat dinding tepat di sisi jembatan.

Keistimewaan Jembatan Kutai Kartanegara terlihat pada gaya dan konstruksi arsitekturnya yang indah dan megah, mirip Jembatan Golden Gate di San Francisco, Amerika Serikat. Kemegahan itu tampak pada struktur pondasi jembatan yang terbuat dari baja berukuran besar.

Saat sore tiba, dari atas jembatan pe­ngunjung dapat melihat lalu-lalang perahu nelayan yang membawa ikan hasil tangkap­an. Lalu-lalang perahu juga tampak ramai ketika pagi hari. Saat pagi, angin tidak bertiup kencang, sehingga para nelayan dapat leluasa melajukan perahunya ke laut lepas.

Jika Anda melintasi jembatan ini pada malam hari, atau melihat dari kejauhan, nampak pijaran warna-warni lampu jembatan yang terbias air sungai. Ratusan lampu yang terpasang itu memang merupakan ornamen pelengkap jembatan pada kedua sisinya. Belum lagi deretan kios makanan yang dikelola penduduk setempat yang menjajakan berbagai makanan khas.

Puas menikmati pemandangan di sekitar jembatan Kutai Kartanegara, wisatawan umumnya singgah di rumah makan yang lagi-lagi berada di sisi sungai. Tentu saja menu andalan adalah ikan patin segar hasil tangkapan nelayan, dan segelas es jeruk pelepas dahaga. Hidangan pilihan lain tentu saja tersedia, mulai dari menu ikan, sampai sayuran.

Pulau Kumala
Aliran Sungai Mahakam masih menyimpan wisata tirta lain yang juga tak kalah menariknya. Masih di sekitar Jembatan Kutai Kartanegara, nampak dihadapan seberang sungai terdapat sebuah delta sungai yang memanjang, membelah sungai dan membentuk sebuah pulau, populer dengan sebutan Pulau Kumala.

Objek wisata Pulau Kumala merupakan perpaduan antara teknologi modern dan budaya tradisional Kalimantan Timur. Hal itu terlihat dari desain taman dan berbagai bangunan fisik yang ada di dalamnya. Untuk menuju ke pulau ini, pengunjung dapat menyewa perahu nelayan atau perahu penyeberangan dari dermaga yang khusus dibangun dari bawah Jembatan Kartanegara.

Siapa sangka, pulau seluas 76 hektare ini dulunya ada lahan tidur dan semak belukar. Sekarang, berbagai fasilitas pendukung sudah dilengkapi guna memberikan nuansa baru di sana, seperti jet coaster, dan kereta mini. Atau coba saja fasilitas sky tower yang dapat dinikmati dari ketinggian 100 meter dengan kereta gantung. Sudah pasti, keindahan Tenggarong dan lekukan sungai Mahakam membuat takjub sejauh mata memandang.

Layaknya sebuah kawasan wisata, Pulau Kumala juga menyediakan fasilitas selain sarana penunjang. Di pulau ini terdapat resor lengkap dengan kolam renang, yang tentu saja ditujukan bagi mereka yang menginginkan suasana malam de­ngan hembusan angin perbukitan. Anda tinggal memilih, ingin me­nik­mati suasana Mahakam, atau menyusurinya dari hulu ke hilir. Memang banyak cara untuk menikmati sungai Mahakam.

Selain itu, Tenggarong merupakan pusat Kerajaan Kutai Kartanegara tempat Museum Mulawarman berada. Dari Yupa atau tugu prasasti yang ditemukan, Kerajaan Kutai Martadipura yang dikalahkan oleh Kutai Kartanegara adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang didirikan oleh Kudungga. (Dedi-Irawan)

Currently have 2 komentar:

  1. Unknown says:

    nice share gan bagus banget pemandangannya

    Agen Kain Tenun

  1. Lama ingin pergi ke kota ini, namun sampai sekarang masih belum kesampain. Semoga masih bisa ke sana

    jilbab umama online

Leave a Reply

Posting Komentar